Beringin|| Kompas Nusa2.com- Dinding tembok pagar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Beringin diketahui mengalami keadaan yang memprihatinkan, di mana Kepala Sekolahnya, Musimin, terkesan tidak responsif saat diminta klarifikasi.
Seorang kepala sekolah seharusnya memprioritaskan keindahan fisik sekolah, namun tampaknya hal sebaliknya terjadi di SMP Negeri 1 Beringin. Dilaporkan bahwa tidak ada upaya perawatan yang dilakukan terhadap sekolah tersebut, meskipun seharusnya dana untuk perawatan sudah tersedia.
Pantauan tim media pada Kamis (18/04/2024) pagi pukul 8.00 menunjukkan bahwa pagar tembok sekolah terlihat kusam dan tidak terawat, serta terlihat retak-retak, menandakan kurangnya perawatan seperti pengecatan. Hal ini disayangkan mengingat jumlah murid di SMPN 1 Beringin tidak sedikit dan dana BOS yang diterima cukup besar.
Tidak hanya itu, juga terlihat pohon tumbang di depan ruang kelas, menambah kesan keseluruhan sekolah yang terbengkalai.
Menyikapi situasi ini, Ketua Dewan Pimpinan Pusat LSM Masyarakat Peduli dan Pemerhati Lingkungan (FORMAPPEL), R. Anggi S, menyerukan agar aparat penegak hukum segera bertindak. Ia meminta Kejaksaan dan Tindak Pidana Korupsi untuk memanggil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Beringin, Musimin, guna melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan dana BOS dari tahun 2020 hingga 2023.
“Dalam konferensi persnya pada Jumat (19/04/2024), R. Anggi S menegaskan pentingnya pemeriksaan independen terhadap pengelolaan dana BOS oleh kepala sekolah. Jika terbukti adanya penyalahgunaan dana tersebut, proses hukum harus dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Namun, saat dikonfirmasi pada Kamis pagi (18/04/2024), kepala sekolah Musimin tidak berada di sekolah. Seorang guru menyatakan bahwa kepala sekolah belum datang dan tidak merespons panggilan atau pesan.
Upaya komunikasi melalui pesan WhatsApp juga tidak mendapat balasan, meskipun telah dikirimkan pesan dan terkonfirmasi dibaca. Keadaan ini menunjukkan kurangnya tanggapan dari pihak kepala sekolah dalam menanggapi isu yang muncul terkait kondisi sekolahnya. ( Andi).