Pasang Iklan Anda Disini
IMG-20241219-WA0073-262x300
Example floating
Example floating
DaerahDeli Serdang

Camat yang Tegas, Desa yang Absen: Kritik Terhadap Kerjasama Penertiban di Tanjung Morawa

29
×

Camat yang Tegas, Desa yang Absen: Kritik Terhadap Kerjasama Penertiban di Tanjung Morawa

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
Foto Camat Tanjung Morawa Ibnu Hajar S.Sos dan Pekan sabtuan 4/5

 

FORMAPPEL- RI
1714281020270
FORMAPPEL - RI

Tanjung Morawa || Kompasnusa2.com- 4 Mei 2024 – Tanjung Morawa, sebuah kota industri yang terletak dekat dengan Bandara Internasional Kuala Namu, telah lama menjadi pusat perhatian sebagai pusat aktivitas ekonomi.

 Aksesibilitasnya yang memadai, dengan jarak yang cukup dekat dari bandara dan adanya jalan arteri seperti jalan Sultan Serdang, seharusnya menjadikannya sebagai pusat yang tertata rapi. Namun, realitas di lapangan seringkali menyimpang dari harapan.

Setiap hari Sabtu, jalan Sultan Serdang kehilangan fungsi sebagai jalan arteri karena dibanjiri pedagang pasar, menyebabkan kemacetan dan kebisingan yang mengganggu.

 Selama bertahun-tahun, keadaan ini terus berlanjut tanpa upaya nyata dari pemimpin desa setempat untuk mengatasi masalah tersebut.

Namun, sejak dilantiknya Camat Tanjung Morawa yang baru, H. Ibnu Hajar S.Sos., pada tanggal 23 April 2024, terlihat adanya tekad yang kuat untuk merapikan kekacauan di Tanjung Morawa. 

Dalam waktu dua pekan saja, perubahan sudah terasa. Pedagang mulai mentaati aturan dengan memundurkan meja dagangannya, dan lalu lintas kendaraan menjadi lebih lancar.

Namun, di balik kesuksesan ini, terdapat kekurangan yang mencolok. Kepemimpinan Camat yang tegas tidak diimbangi dengan partisipasi aktif dari pemimpin desa setempat, terutama dari Desa Buntu Bedimbar dan Desa Telaga Sari.

 Kehadiran mereka dalam menjalankan program penertiban sangatlah minim, meninggalkan pertanyaan apakah hal ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran atau hanya ketidakpedulian semata.

Warga, meskipun mengapresiasi upaya Camat dalam penertiban, juga mengekspresikan kekecewaan terhadap kurangnya peran aktif kepala desa dalam menjalankan program tersebut. 

Mereka menganggap bahwa kepala desa seharusnya bertanggung jawab atas ketertiban wilayahnya, dan ketidakhadiran mereka menimbulkan opini bahwa mereka tidak memiliki motivasi untuk bekerja.

Harapan masyarakat adalah agar upaya penertiban ini dapat berlanjut dan semakin ditingkatkan, dengan partisipasi aktif dari semua pihak terkait. 

Hanya dengan kerjasama yang solid antara pemerintah kota, camat, kepala desa, dan masyarakat, Tanjung Morawa dapat menjadi tempat yang lebih tertata dan nyaman untuk hidup dan beraktivitas. ( Red/Tim)

Example 120x600
IMG-20241211-WA0137

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sertifikat apresiasi

SERTIFIKAT-RIO-SYAHDIAN-LUBIS

Video