Jakarta//formappel.com– Beredar daftar nama pejabat PLN yang baru-baru ini dicopot oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo. Sebanyak enam pejabat eselon 1 disebut-sebut diberhentikan dalam dua minggu terakhir, diduga karena tidak mampu memenuhi harapan tertentu. Berikut nama-nama pejabat tersebut:
1. Karyawan Adji – Direktur Manajemen Human Capital PLN Nusantara Power
2. Muhammad Reza – Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN Nusantara Power
3. Agung Nugraha Putra– EVP Operasi Distribusi Sumatera-Kalimantan
4. Abdul Muchlis – EVP Operasi Distribusi Jawa-Madura-Bali
5. Eric Rossi Priyo Nugroho – General Manager UID Sumatera Barat
6. Maria I Gunawan – EVP Customer Experience
Meski daftar nama ini telah beredar luas, hingga kini tidak ada tanggapan resmi dari jajaran direksi maupun Darmawan Prasodjo terkait pemberhentian tersebut.
Ketua Umum Serikat Pekerja (SP) PLN, Muhammad Abrar Ali, yang sebelumnya sulit dihubungi, akhirnya memberikan respons. Namun, alih-alih memberikan klarifikasi, ia justru menuding wartawan terkait penyebaran informasi ini.
“Nggak tahu kita itu, Om… yang tahu yang buat,” ucapnya lewat pesan WhatsApp, disertai emotikon tertawa, pada Rabu (23/10/2024).
Sorotan Publik dan Surat Kaleng
Kepemimpinan Darmawan Prasodjo di PLN kembali menjadi sorotan. Meski mendapat berbagai penghargaan, kritik terkait pengelolaan perusahaan terus mencuat. Situasi semakin panas setelah beredar surat kaleng yang dikirim kepada Muhammad Abrar Ali. Surat tersebut mengangkat dugaan adanya praktik tidak profesional dan kekuasaan yang dijalankan secara arogan di lingkungan PLN.
Dalam surat kaleng yang diterima redaksi, sejumlah pejabat PLN disebut sebagai “Sengkuni” dan “Kurawa” – karakter jahat dalam dunia pewayangan. Penulis surat menyoroti beberapa hal, seperti:
1. Pembentukan Subholding Pembangkit
Penulis mempertanyakan efektivitas subholding karena pengelolaan keuangan tetap terpusat di holding PLN. Ia menduga keputusan-keputusan kunci masih berada di bawah kendali Darmawan Prasodjo, yang disebut “Sengkuni”.
2. Arogansi dalam Pengelolaan SDM
Beberapa pejabat dicopot tanpa alasan jelas. Misalnya, RH (Direktur Operasi BB IP) diduga diberhentikan terkait masalah pembelian batu bara berkualitas rendah. EVP CES juga diberhentikan karena tidak memenuhi harapan terkait data subsidi pelanggan.
3. Sindrom Narsisme dan Pencitraan
Penulis juga menyinggung penghargaan-penghargaan yang diterima PLN, yang diduga lebih mengutamakan pencitraan. Ia mempertanyakan biaya sponsor dan promosi yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghargaan tersebut.
4. Netralitas Dirut PLN
Surat tersebut juga menyinggung afiliasi politik Darmawan Prasodjo dengan partai tertentu, yang dinilai memengaruhi kebijakan perusahaan.
5. Kenaikan Gaji Pegawai
Meskipun mengapresiasi kenaikan gaji pegawai, penulis menilai hal itu sebagai upaya agar pegawai tidak banyak memprotes kebijakan manajemen.
Konfirmasi Masih Nihil
Hingga berita ini ditulis, Darmawan Prasodjo belum memberikan tanggapan terkait kabar pemecatan maupun surat kaleng tersebut. Pesan WhatsApp yang dikirimkan kepadanya sudah bercentang biru, menandakan pesan telah dibaca, namun tidak dibalas.
Situasi di PLN diperkirakan akan terus memanas seiring berkembangnya isu dan kritik yang semakin terbuka di kalangan internal maupun eksternal perusahaan.