Medan- Formappel. com||Komisi Pemilihan Umum (KPU) Langkat gelar Debat Publik Perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati Langkat, pada Rabu (23/10/24) malam bertempat di Hotel Santika Dyandra Medan.
Dengan mengusung tema Transpormasi Soaial Budaya, Hukum dan Keberagaman Masyarakat Kabupaten Langkat yang Maju, Agamis dan Berkelanjutan.
Adapun yang menjadi isu pada debat publik kali ini ialah Hukum, Sosial, Budaya dan Keberagaman.
Pada Debat publik Perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati Langkat, KPU Langkat menghadirkan 4 panelis yang juga menyusun pertanyaan-pertanyaan yang disajikan pada debat itu.
Adapun keempat panelis itu yakni Prof. Dr. H. Mohammad Hatta, Ketua BAZNAS Sumatera Utara tahun 2022-2027, Prof. Dr. H. Ansari Yamamah, MA, Kepala Pusat Hubungan Luar Negeri UINSU tahun 2023-2027.
Selanjutnya Dr Vita E Tarigan SH, LLM, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Mustafa Kamal Rokan, Dosen Prodi Asuransi Syariah FEBI UIN Sumatera Utara. Debat kandidat Bupati dan Wakil Bupati Langkat yang disiarkan secara live di stasiun TVRI sukses menyedot perhatian publik.
Ribuan pasang mata menyaksikan adu gagasan dari kedua pasangan calon, yang masing-masing berusaha meyakinkan masyarakat dengan visi dan program mereka.
Namun, suasana debat tak hanya menjadi ajang penyampaian program, tapi juga menunjukkan perbedaan sikap dan ketenangan kedua pasangan calon di hadapan publik.
Tangkapan layar saat debat Paslon 01 dan Paslon 02 disiarkan secara Live oleh TVRI Sumatera Utara.
Paslon nomor urut 02 H. Iskandar Sugito dan Adli Tama Sembiring tampil memukau dengan jawaban-jawaban yang lugas dan tenang.
Baik calon Bupati maupun Wakil Bupati dari Paslon 02 terlihat santai dan percaya diri dalam menjawab berbagai pertanyaan. Kepiawaian mereka dalam membahas isu-isu krusial serta menyampaikan solusi-solusi nyata membuat publik yang menonton, baik secara langsung maupun dilayar kaca, terkesan.
Sebaliknya, paslon nomor urut 01 H. Syah Affandin, SH-Tiorita Br Surbakti SH tampak kurang solid.
Calon Wakil Bupati beberapa kali terlihat memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan, menunjukkan ketidakselaran dalam penyampaian materi.
Kepanikan juga mulai terlihat ketika calon Bupati dari Paslon 01 mulai meninggikan nada suaranya, seolah menahan emosi.
Hal ini memicu reaksi dari penonton yang menyaksikan, dengan sorakan dan tepuk tangan menggema di ruang debat.
Poling live yang ditampilkan dilayar semakin memperjelas pandangan publik.
Dari 338 responden yang berpartisipasi dalam jajak pendapat, paslon 02 meraih dukungan 84% , sementara paslon 01 hanya mendapat 16%.
Hasil ini seolah menegaskan bahwa penampilan tenang dan terarah dari paslon 02 lebih mampu memikat hati masyarakat Langkat.
Menutup sesi debat, paslon 01 meminta publik untuk tidak memandang penampilan mereka saat ini sebagai kelemahan, dan mengajukan permohonan untuk diberi kesempatan lagi.
“Berilah kami kesempatan sekali lagi untuk membuktikan bahwa kami mampu membawa Langkat kearah yang lebih baik, ” ucap calon Bupati Langkat dari 01 dalam closing statment mereka, mencoba menarik simpati pemilih menjelang pemungutan suara.
Tp11
