MEDAN//Formappel.com | Puluhan massa dari DPC LSM PMPRI Kabupaten Asahan,geruduk kantor Perusahaan Terpadu Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional II Jalan Letjen Suprapto Medan Senin (9/12) sekira pukul 11:00 Wib. Kedatangan mereka meminta dan mendesak agar Direksi segera mencopot General Manager (GM) PTPN IV Bah Jambi dan Manager PKS PTPN IV Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan.
“Kami datang ke kantor Direksi PTPN IV ini. Hanya ingin menyampaikan aspirasi kami. Kami meminta agar Kepala Kantor Direksi segera mencopot GM PTPN IV Bah Jambi dan Manager PKS PTPN IV Bandar Pasir Mandoge. Karena, mereka dua kami duga telah melakukan korupsi dan tidak bekerja secara profesional, “ujar Hendra Syahputra SP dalam orasinya.
Selain itu, kata Hendra, kedua petinggi tersebut disinyalir melakukan pengerusakan lingkungan dan pencemaran udara infeksi saluran pernapasan yang mengakibatkan matinya ekosistem disekitar masyarakat setempat. Bahkan, tidak adanya tempat pengelolaan pembuangan limbah B3 secara profesional sesuai UU Lingkungan.
” Kedua pejabat BUMN itu terindikasi melakukan penyimpangan Tankos (Tandan Kosong Kelapa Sawit) dan solid yang diangkut dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Bandar Pasir Mandoge yang seharusnya diantar ke Kebun Balimbing/Marihat dengan jasa angkut 130/kilo. Malah terkesan dibuang ke kebun masyarakat, sehingga menimbulkan bau busuk dan mencemarkan serta merusak lahan masyarakat, “tegas Hendra.
” Kami minta pihak Direksi PTPN I Regional II Sumatera Utara untuk segera mengaudit perusahaan rekanan/vendor yang bekerjasama dengan PTPN IV Bah Jambi dan PKS Bandar Pasir Mandoge yang kami duga telah merugikan keuangan negara lebih kurang sebesar Rp. 7,8M selama 5 tahun lebih, “pungkas Hendra.
Setelah beberapa jam melakukan orasi di depan kantor PTPN IV. Secara tiba-tiba, seketaris DPC LSM PMPRI Asahan, Satriawan Siregar melakukan aksi eksttim dengan memecahkan gelas dikepalanya sembari berteriak, ” Darah siap kami tumpahkan, untuk melawan para koruptor di PTPN IV Bandar Pasir Mandoge, “tegas Satriawan Siregar. Akibat aksi tersebut,darah segar bercucuran diwajahnya.
Dengan adanya aksi tersebut,selanjutnya, perwakilan demonstran diterima oleh Staf Humas PTPN I Regional II,Boby Saragih yang menemui para pengunjukrasa.
Dalam jawabannya,Boby Saragih berjanji akan segey menindak lanjuti aspirasi dari rekan -rekan DPC LSM Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) Kabupaten Asahan.
“Pihak kami akan segera menindak lanjuti semua aspirasi rekan-rekan LSM PMPRI Asahan. Kami akan segera turun kepalang, untuk mengklarifikasi langsung pada GM Bah Jambi Manager Kebun PKS serta pihak Vendor CV Nusantara Putra Doge, ” tegas Boby Saragih.
Usai mendengarkan jawaban dari Staf Humas PTPN I Regional II, massa langsung melanjutkan aksinya di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) Jalan A.H Nasution Medan.
Di depan kantor pagar Kantor Kejatisu,para pengunjukrasa langsung melakukan orasi secara bergantian,
“Kami minta Kejatisu segera mengusut tuntas dugaan korupsi dan kongkalikong pembuangan Tankos antara oknum pejabat PTPN IV dengan Vendor CV Nusantara Putra Doge yang terindikasi melibatkan oknum anggota DPRD Kabupaten Asahan, ” ujar Kordinator Lapangan,Adha Khairuddin.
Selain itu, kata Adha Khairuddin, kami juga meminta pihak Kejatisu untuk segera memeriksa GM dan Manager serta Rekanan yang merupakan vendor.
“Pak Kepala Kejaksaan. Tolong segera panggil dan periksa GM Bah Jambi, Manager Kebun PKS Bandar Pasir Mandoge dan rekanan vendor CV Nusantara Putra Doge sebagai penyedia jasa angkutan tangkos yang terindikasi korupsi mengakibatkan kerugian negara sebanyak Rp. 7,8Miliyard dalam lima tahun ini, ” tegas Adha Khairuddin.
Beberapa jam melakukan orasinya, namun tidak ada satupun perwakilan dari Kejatisu yang menerima mereka. Akhirnya massa membubarkan diri sembari mengancam akan datang lagi dengan membawa massa yang lebih banyak.