Scroll untuk baca artikel
IMG-20250325-WA0034
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaLangkat

Diduga Tidak Berikan Fasilitas Ambulance, Ini Kata Ka. UPT Puskesmas Bahorok

227
×

Diduga Tidak Berikan Fasilitas Ambulance, Ini Kata Ka. UPT Puskesmas Bahorok

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

Langkat-Formappel. Com|| Adanya pelayanan kesehatan di Puskesmas Bahorok, menjadi perhatian publik. Betapa tidak, pada Kamis (27/3/25) kemarin seorang warga atas nama Suparmin warga dusun tusam pinter, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, sekitar pukul 10.00 Wib, mengalami sakit diduga penyakit komplikasi di bawa ke puskesmas Bahorok yang berada di jalan perintis kemerdekaan, Kelurahan Pekan Bahorok, Kecamatan Bahorok.

formappel.com
IMG-20250325-WA0029
formappel.com

Hal ini dibenarkan oleh warga setempat. “Suparmin warga dusun tusam pinter, desa Lau Damak, oleh pihak keluarga di bawa berobat ke Puskesmas Bahorok, bang, ” ucap warga setempat. Namun, tiba di Puskesmas Bahorok, pasien atas nama Suparmin harus dirujuk ke RS Delia karena diduga mengalami penyakit komplikasi, tidak mendapatkan fasilitas mobil Ambulance untuk merujuk ke RS Delia.

“Pasien tidak mendapatkan fasilitas mobil Ambulance untuk rujukan ke RS Delia, sehingga pasien bersama keluarga harus menggunakan mobil Ambulance siaga milik Pemerintah Desa Lau Damak, ” ucap Warga Kamis (27/3/25).

Yang herannya, bang, saya hubungi melalui aplikasi Whatsapp, jawaban warga setempat, Kamu Siapa, Kamu Dokter, ucap warga setempat, menirukan jawaban Kapus Bahorok, Purwanti, S. Ners

Sambung warga, bahkan informasi yang beredar, pasien tersebut sudah meninggal dunia. “Pasien sudah meninggal dunia, pada hari Jum’at, 28/3/2025, ” ucap warga setempat.

Kepala UPT Puskesmas Bahorok, Berikan Keterangan.

Menyikapi hal ini, Kepala UPT Puskesmas Bahorok, Purwanti, S.Ners,kepada wartawan, melalui pesan tertulis, saat wartawan media Formappel. Com pada aplikasi perpesanan Whatsapp, Jum’at (28/3/25) sekitar pukul 21.42 Wib, membantah, bahwasanya Puskesmas Bahorok tidak memfasilitasi Ambulance kepada warga.

“Itu tidak benar, saya kaget saja mendengar isu,bahwa pihaknya tidak memfasilitasi mobil Ambulance untuk melayani pasien rujukan ke RS Delia, dan silahkan saja menggunakan fasilitas mobil Ambulance, untuk melayani masyarakat, apa lagi bagi pasien untuk rujuk ke RS Delia, ” ujar Purwanti, S. Ners.

Ia menjelaskan bahwasanya Puskesmas Bahorok memiliki 2 unit Ambulance. “Puskesmas Bahorok memiliki 2 unit Ambulance dalam keadaan bagus dan tidak mengalami kerusakan, ” imbuhnya.

Purwanti menambahkan, saat pasien atas nama almarhum Suparman datang ke Puskesmas Bahorok, pada Kamis (27/3/25) sekitar pukul 11.00 Wib, saya tidak berada di tempat karena saya melakukan tugas luar.

“Saat pasien atas nama almarhum Suparmin berobat ke Puskesmas saya lagi tugas luar yaitu melakukan home visit (kunjungan rumah pasien lansia) di Desa Perkebunan Turangi, ” ujar Purwanti. Mendengar adanya pasien atas nama almarhum Suparmin gawat darurat dan perlu dirujuk, saya langsung berangkat kembali ke Puskesmas Bahorok, “sambungnya.

Kronologi kejadian, kata Purwanti, pada Kamis (27/3/25) sekitar pukul 11.00 Wib kedatangan pasien atas nama almarhum Suparmin, datang dalam keadaan gawat darurat masuk ke ruang UGD ditangani oleh dr. Farida, dibantu oleh jururawat Junaidi dan jururawat Fani dalam keadaan melakukan tindakan medis. Karena melihat kondisi pasien atas nama almarhum Suparman, wajib di rujuk ke RS Delia. Dikarenakan ketidak tahuan bidan atas nama Kasda Berta berbicara mengenai keadaan pasien wajib dirujuk dan memberitau bahwasanya mobil Ambulance dalam keadaan rusak, padahal 2 unit mobil Ambulance di garasi dalam keadaan baik tidak rusak.

“Tiba di Puskesmas Bahorok pasien atas nama almarhum Suparmin sudah di bawa ke RS Delia dengan menggunakan Mobil Ambulance siaga milik Pemerintah Desa Empus, atas permintaan keluarga pasien, ” ucap Purwanti, saat disinggung kenapa menggunakan mobil Ambulance siaga milik Pemerintah Desa Empus.

Kemudian, kata Purwanti, saya langsung menghubungi supir mobil Ambulance tersebut untuk menanyakan berapa biaya untuk mengantar si pasien tersebut

“Dari keterangan Sekretaris Desa Empus tersebut,untuk biaya rujuk pasien atas nama almarhum Suparmin, ke RS Delia, sebesar Rp 400.000 dan saya langsung transfer biaya tersebut ke rekening Sekretaris Desa Empus mobil Ambulance siaga milik Pemerintah Desa Empus, ” pungkasnya.

“Saya juga sudah menjelaskan kepada warga yang menghubungi saya,menanyakan keadaan 2 unit mobil Ambulance Puskesmas Bahorok dalam keadaan tidak rusak, ” ungkapnya.

Pada Jum’at (28/3/25), sekitar pukul 12.00 Wib, Sekretaris Desa Lau Damak, Hendrik Sembiring, menghubungi saya untuk memohon menggunakan mobil Ambulance milik Puskesmas Bahorok untuk membawa jenazah ke pemekaman, pihaknya memfasilitasi mobil Ambulance tersebut, “ujarnya.

Terpisah Sekretaris Desa Lau Damak, Hendrik Sembiring melalui sambungan telepon, Sabtu (29/3/25) pukul 06.39 Wib, kepada awak media, membenarkan, pasien atas nama Suparmin warga dusun Tusam Pinter, sudah meninggal dunia di RS Delia.

” Pasien atas nama Suparmin sudah meninggal dunia di RS Delia, pada hari Jum’at (28/3/25), sekitar pukul 10.00 wib dan dikebumikan sekitar pukul 16.00 Wib. Untuk mengantar jenazah almarhum Suparmin ke pemakaman dengan fasilitas mobil Ambulance Puskesmas Bahorok, “ujar Hendrik Sembiring. (tonaputra 110)

logo-formappelnews
Example 120x600