AKSES JALAN EMPAT DESA DI BIRU-BIRU RUSAK BERAT IMBAS PROYEK WADUK LAU SIMEI MEI, WARGA SIAP UNJUK RASA
DELI SERDANG || formappel.com— Proyek pembangunan Waduk Lau Simei Mei di Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, kini menuai keluhan warga.
Pasalnya, akses jalan menuju empat desa di sekitar lokasi waduk mengalami kerusakan berat, diduga akibat aktivitas alat berat pengangkut material proyek sejak awal pembangunan.
Temuan itu disampaikan oleh Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Deli Serdang pada 5 April 2025.
Monitoring ini dilakukan sebagai bagian dari dukungan terhadap program kerja 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang, dr. H. Asri Ludin Tambunan dan Lom Lom Suwondo.
Empat desa yang paling terdampak adalah: Desa Sarilaba Jahe, Desa Peria Ria, Desa Penen, Desa Mardingding Julu
“Infrastruktur jalan adalah urat nadi ekonomi warga. Rusaknya akses ini jelas sangat merugikan masyarakat yang sebagian besar menggantungkan hidup dari hasil pertanian,” ujar Ketua FKDM dalam laporannya.
Pasca diresmikannya Waduk Lau Simei Mei oleh Presiden RI Joko Widodo pada 3 Desember 2024 lalu, kelanjutan proyek terhenti sementara tanpa kejelasan.
Warga merasa terbengkalai. PT Wijaya Karya (WIKA) selaku pelaksana proyek dituding tidak menunjukkan kepedulian terhadap kerusakan jalan yang terjadi.
Bahkan, hasil deteksi FKDM menyebutkan adanya rencana warga untuk menggelar unjuk rasa ke berbagai institusi, termasuk DPRD Sumut, DPRD Deli Serdang, Kantor Bupati, BWS II Sumut dan Dinas SDABMBK Deli Serdang.
IWO Deli Serdang: Pihak Pelaksana Proyek Jangan Cuci Tangan
Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Deli Serdang, Rio Lubis, menegaskan bahwa proyek strategis nasional seperti Waduk Lau Simei Mei harus memberi manfaat maksimal bagi masyarakat, bukan justru menimbulkan beban sosial yang berkepanjangan.
“Jangan sampai pelaksanaan proyek strategis nasional seperti bendungan ini justru mencederai kepercayaan masyarakat karena buruknya pengelolaan dampak lingkungan dan sosial,” kata Rio dalam keterangannya.
Rio juga meminta Pemerintah Kabupaten Deli Serdang bertindak cepat dan tegas kepada kontraktor pelaksana.
“Kalau PT WIKA terkesan cuci tangan, maka pemerintah harus hadir membela rakyatnya. Jangan biarkan masyarakat bergerak sendiri sampai turun ke jalan,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa IWO Deli Serdang akan mengawal isu ini sebagai bentuk keberpihakan terhadap kepentingan publik.
“Kami akan terus soroti dan sampaikan perkembangan ini secara objektif. Wartawan tidak hanya pencatat peristiwa, tapi bagian dari penyambung suara masyarakat,” ujarnya.
Dengan suara media, peran FKDM, dan aspirasi masyarakat yang disampaikan secara terbuka, diharapkan ada langkah konkret dari pihak-pihak terkait sebelum muncul gejolak sosial yang lebih luas.