Scroll untuk baca artikel
Biru-Emas-Geometris-Abstrak-Dekoratif-Selamat-Datang-Peserta-Didik-Baru-Ban-20251117-205706-0000
Example floating
Example floating
Example 728x250
Daerah

Terkait MTs Nurul Ikhwan,Camat Tanjung Morawa Dinilai Cuci Tangan dan Anti Kritik

×

Terkait MTs Nurul Ikhwan,Camat Tanjung Morawa Dinilai Cuci Tangan dan Anti Kritik

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

Deli Serdang,Formapel.com– Kasus dugaan perlakuan tidak manusiawi terhadap siswa MTs Nurul Ikhwan Tanjung Morawa, akibat tunggakan administrasi sekolah terus menuai kecaman publik.Kini sorotan mengarah pada sikap Camat Tanjung Morawa, Ibnu Hajar, S.Sos, yang dinilai abai, tidak komunikatif, dan terkesan “cuci tangan” dari persoalan yang melibatkan warganya.

formappel.com
Biru-Emas-Geometris-Abstrak-Dekoratif-Selamat-Datang-Peserta-Didik-Baru-Ban-20251117-205706-0000
formappel.com

Camat sempat hadir ke lokasi sekolah atas dorongan LSM Formappel-RI yang sejak awal aktif menyuarakan keprihatinan. Namun kehadiran tersebut justru menimbulkan kekecewaan mendalam.

Ia tidak menyapa para orang tua murid, wartawan, maupun perwakilan LSM yang telah menunggu untuk klarifikasi dan dialog terbuka.
“Camat hanya lewat, masuk ke ruangan, dan keluar tanpa bicara apapun kepada kami. Katanya cuma ‘sudahlah, selesaikan baik-baik,’ lalu pergi begitu saja. Ini bukan pemimpin rakyat, ini pemimpin yang lari dari tanggung jawab,” tegas R. Anggi Saputra, Ketua Formappel-RI, Sabtu (26/4/2025).

Menurut Anggi, masyarakat berharap seorang camat hadir bukan sekadar fisik, tapi juga dengan keberanian moral dan empati.
“Kalau cuma datang untuk formalitas, lebih baik tidak usah. Warga butuh solusi, bukan basa-basi.

Ketidaktegasan Camat bisa jadi bara dalam sekam. Ini bukan hanya soal MTs Nurul Ikhwan, ini soal mental pejabat yang tak mau berpihak pada suara rakyat,” ungkapnya.

Parahnya lagi, saat wartawan mencoba menghubungi Camat Ibnu Hajar melalui WhatsApp untuk konfirmasi lanjutan, pesan hanya centang satu. Awalnya dikira sang Camat ganti nomor, namun setelah dicek, ternyata nomor awak media telah diblokir.

“Ini bukan pertama kalinya Camat memblokir wartawan. Sudah sering. Diduga kuat beliau tidak tahan kritik. Pejabat model begini tidak layak ada di posisi publik,” kata salah satu jurnalis lokal yang juga mengalami hal serupa.

Formapel-RI mendesak agar Bupati Deli Serdang segera mengevaluasi kinerja Camat Tanjung Morawa yang dinilai tidak etis dan tidak profesional.

“Jabatan bukan tempat bersembunyi. Kalau tidak siap dikritik dan berdiri di garis depan rakyat, sebaiknya mundur saja. Atau Bupati yang segera buang pejabat macam ini,” tutup Anggi dengan nada tegas.(red)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *