Scroll untuk baca artikel
Biru-Emas-Geometris-Abstrak-Dekoratif-Selamat-Datang-Peserta-Didik-Baru-Ban-20251117-205706-0000
Example floating
Example floating
Example 728x250
DaerahPeristiwa

Aroma Busuk dari Kandang Ayam Milik Oknum Anggota DPRD Deli Serdang Dikeluhkan Warga, Diduga Timbulkan Dampak Kesehatan

×

Aroma Busuk dari Kandang Ayam Milik Oknum Anggota DPRD Deli Serdang Dikeluhkan Warga, Diduga Timbulkan Dampak Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Foto Kandang Ayam Diduga Milik oknum Anggota Dprd deliserdang Beraroma Busuk.
Example 468x60

 

Aroma Busuk dari Kandang Ayam Milik Oknum Anggota DPRD Deli Serdang Dikeluhkan Warga, Diduga Timbulkan Dampak Kesehatan

formappel.com
Biru-Emas-Geometris-Abstrak-Dekoratif-Selamat-Datang-Peserta-Didik-Baru-Ban-20251117-205706-0000
formappel.com

Deli Serdang // Formappel.com –
Aroma bau busuk yang menyengat, diduga berasal dari kandang ayam milik oknum anggota DPRD Deli Serdang berinisial DD, memicu keresahan warga Dusun I, Desa Tanjung Gusti, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang.

Ketua Umum Forum Masyarakat Peduli dan Pemerhati Lingkungan Republik Indonesia (FORMAPPEL-RI), R. Anggi Syaputra, secara langsung menyampaikan keluhannya usai melintasi wilayah tersebut pada 30 Juli 2025 sekitar pukul 13.17 WIB.

“Saya kebetulan lewat Dusun I, dan tepat di dekat kandang milik oknum anggota dewan tersebut, bau busuk seperti bangkai sangat menyengat sampai saya muntah. Saya sempat tanyakan ke warga, dan mereka membenarkan bahwa bau itu memang sudah menjadi keluhan sehari-hari,” ujarnya.

Menurut informasi yang diperoleh dari warga, kandang ayam tersebut dilengkapi kolam ikan yang dipenuhi ikan lele.

Ayam-ayam yang mati disebutkan langsung dimasukkan ke kolam tersebut, menimbulkan aroma tak sedap yang mencemari lingkungan sekitar.

Tak hanya itu, keluhan juga datang dari warga Dusun III desa yang sama. Para petani mengaku mengalami kekeringan air irigasi untuk sawah mereka.

Batang padi mengering dan tanah retak akibat minimnya suplai air. Dugaan sementara, aliran air yang sebelumnya mengalir ke sawah disekat dari dalam area kandang ayam untuk dialirkan ke kolam ikan lele, sehingga volume air yang menuju lahan pertanian menjadi sangat kecil bahkan nyaris tidak ada.

Dalam upayanya menindaklanjuti laporan warga, Anggi Syaputra mendatangi Kantor Kepala Desa Tanjung Gusti pukul 14.00 wib. Namun, kepala desa tidak berada di tempat. Ia hanya bertemu dengan Kasi Pemerintahan (Kasipem) bernama Tirta.

“Semua keluhan sudah saya sampaikan ke Kasipem, tapi tidak ada jawaban pasti. Bahkan aliran air yang sebelumnya bisa dicek melalui jalur yang ada di peta desa, kini tertutup tembok yang dibangun oleh oknum anggota dewan, sehingga warga tidak bisa mengakses dan memastikan langsung sumber penyumbatan air,” ujar Anggi.

Anggi pun meminta agar dijadwalkan pertemuan dengan Kepala Desa untuk membahas persoalan ini secara serius.

Tirta menyampaikan bahwa pihak desa akan mengabari kembali jika sudah ada jadwal mediasi.

Merasa tidak puas dengan tanggapan tersebut, Ketua Umum FORMAPPEL-RI bertekad untuk melanjutkan permasalahan ini ke instansi terkait, agar ada penanganan tegas atas persoalan lingkungan dan irigasi yang merugikan warga.(red)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *